Pengertian
Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang
memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol-simbol atau sinyal.
Komunikasi
bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis
diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara
komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar.
Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Proses Komunikasi
Menurut bovee dan thill dalam buku business communication today,
6e, proses komunikasi terdiri atas enam tahap yaitu:
1. Pengirim mempunyai
suatu ide atau gagasan
2. Pengirim mengubah
ide menjadi suatu pesan
3. Pengirim
menyampaikan pesan
4. Penerima menerima
pesan
5. Penerima
menafsirkan pesan
6. Penerima memberi
tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim
Tahap pertama: pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan
harus menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain,
ide dapat diperoleh dari berbagai sumber ide-ide yang ada dalam benak kita
disaring dan disusun kedalam suatu memori yang aada dalam jaringan otak, yang
merupakan gambaran dari persepsi kita terhadap kenyataan. Seorang komunikator
yang baik harus dapat menyaring hal-hal yang tidak penting atau tidak relevan
dan memusatkan pada hal-hal yang penting. Dalam dunia komunikasi proses
tersebut dikenal sebagai abstraksi.
Tahap kedua: pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
Dalam suatu komunikasi, tidak semua ide dapat diterima dengan
sempurna. Proses komunikasi dimulai dengan adanya ide dalam pikiran, diubah
kedalam bentuk pesan-pesan dalam bentuk kata-kata, ekspresi wajah dan
sejenisnya untuk kemudian disampaikan kepada orang lain. Agar ide dapat
diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud, audiens, gaya
personal, latar belakang budaya.
Tahap ketiga: pengirim menyampaikan pesan
Setelah mengubah ide-ide kedalam suatu pesan, tahap selanjutnya memindahkan
pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada penerima. Saluran komunikasi
yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relative pendek, tetapi ada
juga yang cukup panjang. Panjang pendeknya saluran komunikasi yang digunakan
akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan. Bila menyampaikan
pesan-pesan yang panjang dan kompleks secara lisan, pesan-pesantersebut bisa
jadi terdistorsi atau bahkan bertentangan dengan pesan-pesan aslinya. Disamping
itu, dalam menyampaikan suatu pesan, berbagai media komunikasi media tulisan
maupun lisan dapat digunakan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis atau
sifat pesan yang akan disampaikan.
Tahap keempat: Penerima menerima pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila
pengirim (komunikator) mengirimkan suatu pesan dan penerima (komunikan)
menerima pesan tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk surat telah membaca
dan memahami isinya. Jika seseorang menyampaikan pidato dihadapan umum, para
pendengar sebagai audiens harus dapat mendengar apa yang dikatakan dan memahami
pesan yang disampaikan.
Tahap kelima: Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti
dan tersimpan didalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan
baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi
pesan bagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan.
Tahap keenam: Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada
pengirim
Umpan balik (feedback) adalah penghubung ahir dalam suatu mata
rantai komunikasi. Umpan balik merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan
pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Setelah menerima pesan,
komunikasi akan memberi tanggapan dengan cara tertentu dan memberi sinyal
terhadap pengirim pesan, disamping itu umpan balik akan dapat menunjukan adanya
factor-faktor penghambat komunikasi misalnya perbedaan latar belakang,
perbedaan penafsiran kata-kata dan perbedaan reaksi secara emosional.
Komunikasi yang efektif
Untuk melakukan komunikasi yang efektif dilakukan beberapa
persyaratan antara lain:
a. Persepsi
Dalam hal ini,
komunikator harus dapat memprediksi lewat berbagai persepsi terkait apakah
pesan yang disampaikan dapat dipahami serta diterima oleh komunikan
b. Ketepatan
Secara umum, audiens
mempunyai suatu kerangka berpikir yang jelas. Agar komunikasi yang dilakukan
mencapai sasaran, seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa
yang ada dalam kerangka berpikir mereka. Apabila diabaikan akan muncul
kesalahan komunikasi
c. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi
komunikator perlu memiliki suatu keyakinan dan optimism yang tinggi bahwa
audiensnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian pula komunikator
harus mempunyai suatu keyakinan bahwa inti pesan yang ingin disampaikan kepada
pihak lain benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pengendalian
Dalam berkomunikasi,
audiens akan memberikan suatu tanggapan terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi
audiens bergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan
audiens saat melakukan komunikasi
e. Kaharmonisan
Komunikator yang baik
akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiens
sehingga komunikasi dapat berjalan lancer dan mencapai tujuannya. Seorang
komunikator yang baik juga akan menghormati dan berhasil memberi kesan yang
baik kepada audiensnya.
Komunikasi yang
efektif tentu saja akan dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam
komunikasi. Bagaimana mengatasi berbagai hambatan komunikasi? Untuk dapat
mengatasi rintangan dalam komunikasi, maka perlu diperhatikan tiga hal sebagai
berikut ini:
1. Membuat suatu pesan secara
lebih berhati-hati
Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
adalah memperhatikan maksud dan tujuan berkomunikasi serta audiens yang
ditujumenjelaskan apa yang dikehendaki dengan menggunakan Bahasa yang jelas,
sederhana, mudah dipahami dan tidak bertele-tele
2. Minimalkan gangguan dalam
proses komunikasi
Melalui pemilihan saluran komunikasi yang hati-hati, komunikator
dapat membuat audiensnya lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang
disampaikan. Penyampaian pesan dengan cara lisan akan efektif bila lokasi atau
tempat penyampaian pesan teratur, rapi, nyaman, sejuk
3. Mempermudah upaya umpan
balik antara pengirim dan penerima pesan
Agar pemberian umpan balik memberikan manfaat yang cukup
berarti, cara dan waktu penyampaian harus direncanakan dengan baik. Kalau
komunikator menghendaki umpan balik yang cepat dapat dipilih sarana komunikasi
yang cepat misal dengan tatap muka atau melalui telepon. Akan tetapi bila umpan
balik yangcepat tidak terlalu dipentingkan, saranatertulis (surat) dapat
menjadi alternative yang baik untuk menyampaikan pesan.
Alat-alat hebat untuk
berkomunikasi secara efektif
Alat-alat komunikasi
bisnis berkembang seiring dengan munculnya setiap generasi baru teknologi
digital. Memilih alat yang tepat untuk setiap situasi dapat memajukan
komunikasi bisnis alat-alat tersebut antara lain:
- Komputer
yang fleksibel
Banyak professional
mengganti computer pribadi desktop dengan laptop yang dapat dibawa pulang
kerumah, melakukan pekerjaan dan kerapat. Dimeja kerja mereka terminal yanag
telah dikaitkan sambungan jaringan mengubah laptop menjadi computer pribadi
dengan fitur lengkap
- Layanan
telepon follow me
Digunakan untuk
menyampaikan panggilan telepon kedaftar nomor telepon yang telah diprogram
sebelumnya dan mentransfer panggilan telepon yang tidak terjawab ke voice mail.
- Intranet
Digunakan untuk
menangani e-mail, pesan instan, website bahkan hubungan telepon internet
perusahaan.
- Jaringan
nirkabel
Digunakan untuk
memberikan akses internet berkecepatan tinggi yang berada dalam jangkauan titik
akses nirkabel.
- Presentasi
elektronik
Digunakan untuk
memudahkan penyesuaian presentasi dengan kebutuhan atau membuat perubahan pada
menit terahir.
- Wall
display
Digunakan untuk
membuat para partisipan dapat menyampaikan kata-kata dan diagram kepada kolega
yang berada ditempat jauh via internet perusahaan
- Internet
videophone
Digunakan untuk
memungkinkan banyak pengguna berpartisipasi dalam videoconference.
Hambatan
dalam komukasi antara lain:
1. Masalah
pengembangan pesan
Sumber masalah
potensial dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu
pesan. Masalah dalam mengembangkan pesan dapat mencakup antara lain munculnya
keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada,
adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau
gagasan.
2. Masalah
dalam penyampaian pesan
Komunikasi dapat juga
terkena munculnya masalah penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Masalah
yang paling jelas disini adalah factor fisik. Misalnya terdapat sambungan kabel
yang kurang baik pada sound system, kualitas suara sound system yang kurang
baik, lampu yang tiba-tiba padam, audiens terhalang oleh pilar (tiang
bangunan), Salinan surat yang tak terbaca, dll. Meskipun sepele
gangguan-gangguan tersebut dapat menghalangi atau mengganggu suatu pesan
3. Masalah
dalam penerimaan pesan
Masalah dalam menerima
pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang
tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu
konsentrasi penerima. Contoh, pada saaat anda sedang asyik membaca koran
diruang tamu tiba-tiba ada orang lewat didepan anda dengan suara gaduh dan
berisik, kejadian tersebut tentu akan menjadikan anda sulit berkonsentrasi pada
bacaan anda.
4. Masalah
dalam menafsirkan pesan
Meskipun suatu pesan
hilang selama proses penyampaian pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah
pada mata rantai terahir dimana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan.
Perbedaan latarbelakang, perbendaharaan Bahasa dan pernyataan emosional dapat
menimbulkan kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan.
Sumber :
Djoko Purwanto. 2006. Komunikasi Bisnis, Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Teguh Budiarto, 1993.
Dasar Dasar Pemasaran,