Kamis, 30 Oktober 2014

SENI RUPA KUBISME







Nama         :                 Aviena Threslivida Septianingtias
NPM           :                 11214851
Kelas          :                 1EA32
Jurusan      :                  Manajemen



   2014/2015

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan seni diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan teknologi, dan seni secara baik haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.

Manusia tidak dapat lepas dari kebudayaan, disebabkan kebudayaan merupakan cara beradaptasi manusia dengan lingkungannya yang merupakan warisan sosial. Terutama kebudayaan Seni Rupa. Seni adalah sesuatu karya atau cipta seseorang yang berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.

Seseorang memiliki ilmu budaya dasar dan mengerti terhadap pengetahuan dasar mengenai masalah-masalah manusia dan kebudayaannya, seni dapat membuat semua masalah menjadi indah. Seni bisa digunakan untuk menenangkan batin yang disebabkan oleh masalah-masalah atau dengan seni seseorang dapat membuatkan suatu karya dengan menumpahkan masalah-masalah yang ditanggung kedalam hasil karya seninya.

1.2           Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk memahami segala aspek tentang kebudayaan seni rupa seperti halnya: pengertian seni rupa Kubisme, dan perkembangan Kubisme.


PEMBAHASAN dan ANALISIS SWOT
2.1    Pengertian Seni Kubisme
          Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Gerkaan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis dalam musik dan sastra. Cabang pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah gerakan seni radikal dan berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Perancis. Pada fase kedua, Kubisme Sintetis, gerakan ini menyebar dan masih ada sampai sekitar tahun 1919, ketika gerakan Surealisme mulai dikenal masyarakat.
Sejarawan seni Inggris, Douglas Cooper menjelaskaan tiga fase Kubisme dalam bukunya, The Cubist Epoch. Menurut Cooper ada yang namanya "Kubisme Awal" (1906-1908) ketika gerakan ini mulai dikembangkan di studio Picasso dan Braque; fase kedua disebut "Kubisme Tinggi" (1909-1914) ketika Juan Gris muncul sebagai seniman berpengaruh; dan akhirnya "Kubisme Akhir" (1914-1921) sebagai fase terakhir Kubisme sebagai gerakanavant-garde radikal.
Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak daripada menampilkan obyek dari satu sudut pandang, seniman menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek dalam konteks yang lebih besar. Kadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas. Latar dan obyek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal yang menjadi salah satu karakteristik khusus dari kubisme.



Kubisme Analitis dan Sintesis
Lukisan kubisme kreasi Picasso dan Braque dapat digolongkan dalam dua kategori; kubisme analitis dan kubisme sintesis. Kubisme analitis (analytical cubism) diciptakan hingga tahun 1912, merupakan kubisme awal. Kubisme berikutnya disebut kubisme Sintesis (synthetic cubism) diciptakan hingga tahun 1915.
            Tahun 1910, lukisan Picasso berjudul Portrait of Ambroise Vollard menunjukkan pewarnaan lebih flat dan konsisten, tetapi juga ambigu. Pada karyanya tersebut, figur manusia dibuat geometrik secara transparan, figur dilukiskan menjadi beberapa bagian. Bidang lukisan saling menyusup dari berbagai sudut pandang. Karyanya tidak menunjukkan kesan ilusi tiga dimensional, seperti volume pada kubus. Basis kubisme analitis adalah fragmentasi dan interseksi bidang.
Berbeda dengan kubisme analitis, kubisme sintesis cenderung lebih variatif, beranekaragam. Lukisan kubisme sitesis menggabungkan berbagai macam gaya, aneka bahasa rupa dalam satu kesatuan. Lukisan kreasi Braque berjudul Clarinet, sebagai contoh, menggabungkan gambar representasional dengan bentuk-bentuk abstrak. Beberapa bentuk tampak datar, sederhana, dan berkesan tiga dimensional.

Kubisme-Kubisme Lainnya
Selain kubisme analitis dan kubisme sitesis karya Picasso dan Braque, ada kubisme lainnya yaitu karya pelukis Prancis Jean Metzinger, Albert Gleizes, Fernand Leger dan Roger de la Fresnaye. Pelukis Spanyol Juan Gris juga menciptakan lukisan-lukisan kubisme. Demikian juga pelukis Amerika Serikat Lyonel Feininger.
Lukisan bercorak kubisme berpengaruh terhadap gerakan seni dari berbagai belahan dunia. Seniman futuristik Italia dengan English Veroticisme dan Rusia dengam rayonisme-nya merupakan beberapa variasi kubisme. gerakan konstruktivisme dan suprematisme Rusia serta De Stijl dari Belanda, mereka menggunakan fragmentasi geometrik kubisme dalam menciptakan lukisan abstraknya. Kubisme juga berpengaruh terhadap gerakan seni ekspresionisme Jerman. Mereka menggunakan gaya kubisme untuk berekspresi. Gerakan seni dadaisme menggunakan pendekatan lebih profokatif dengan menggabungkan kata dan gambar. Lukisan surealisme tahun 1920 dan 1930an juga menggunakan corak kubisme. demikian juga dengan lukisan abstrak pada tahun 1940an dan 1950an.
2.2    Sejarah Kubisme
          Ketika kritikus penyair Appollinaire memperkenalkan George Braque pada Pablo Picasso pada akhir 1907, maka perkenalan itu menjadi amat bersejarah. Karena kerjasama yang mengiringinya akan melahirkan gerakan seni lukis modern yang dikenal paling revolusioner dalam sejarah yang disebut Kubisme. Kedua sahabat ini berangkat dari latar belakang yang amat berbeda. Picasso saat itu sudah meraih reputasi dan nama baik sebagai pelukis berbakat. Nama Picasso saat itu bisa disejajarkan dengan popularitas pelukis Henri Matisse yang menjadi jaminan mutu. Sedang Braque yang berusia enam bulan lebih muda dari Picasso, kala itu dianggap pelukis pupuk bawang yang tidak punya prestasi apapun. Kecuali dalm eksposisi karyanya di Salon des Independants, ia berhasil menjual banyak lukisannya dalam corak Fauvisme yang diborong oleh kolektor Jerman, Wilhelm Uhde. Mereka menjadi akrab. Bekerja bersama, mengunjungi galeri dan museum, serta saling mendiskusikan hasil karya masing-masing. Persahabatan ini memuncak pada tahun 1911, tatkala pada musim panas, mereka menciptakan lukisan kubistis di Ceret, Pyrenees. Hasilnya adalah karya cipta yang saling mempengaruhi satu sama lain hingga sulit membedakan karya masing-masing karena kemiripannya. Ketika bulan Maret 1909, seorang kritikus Prancis, Louis Vauxelles, menyaksikan sebuah karya Braque di Salon des Independants, ia mengomentari karya Braque sebagai “reduces everything to little cubes”. Artinya; menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Maka mulai saat itulah dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri karya semacam itu. Sebuah aliran seni lukis telah menetas. Kubisme merupakan aliran seni rupa yang sepenuhnya baru dalam sikapnya memandang alam dan karya seni rupa, dalam gaya nonimitatif (tidak meniru). Kunci lahirnya aliran ini dimulai dengan lukisan karya Picasso berjudul Les Demoiselles d’Avignon (Wanita-wanita dari Avignon) tahun 1907 yang mengandung elemen-elemen geometris. Dengan lukisan itu pula, bersama Braque, Picasso dianggap sebagai pelopor aliran ini. Tapi memang cukup sulit untuk mengatakan, siapa sebenarnya yang paling besar peranannya dalam melahirkan aliran ini. Hal ini konon bisa terjadi karena selama mereka bekerja bersama, hasil ciptaan mereka tiada berbeda.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/63/Braque.woman.400pix.jpg/225px-Braque.woman.400pix.jpg
2.3    Analisis SWOT
1. Strength(Kekuatan)
Perbedaan Kubisme dengan seni rupa lainnya sangat berbeda. Kubisme sendiri memiliki arti sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Gerkaan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis dalam musik dan sastra.

          Ciri khas seni rupa Kubisme :
-         Cikal bakal kubisme dapat dilihat dari aliran seni lain yang dikenal sebagai pointilisme dan fauvisme.
-         Kubisme pada dasarnya adalah seni menciptakan bentuk-bentuk abstrak dari benda tiga dimensi ke media lukis dua dimensi.
-         Seorang seniman kubisme harus dapat merepresentasikan obyek dalam berbagai bidang.
-         Dalam istilah yang sederhana, seorang seniman kubisme harus dapat menunjukkan lebih dari satu tampilan bidang benda pada satu waktu.
-         Tampilan keseluruhan dari sebuah lukisan kubisme mirip dengan bentuk kubus kecil.
-         Seorang seniman kubisme menggunakan kubus kecil tersebut untuk menggambarkan suatu benda atau manusia dari berbagai sudut pandang

2. Weakness(Kelemahan)
          Kelemahan yang ada dalam seni rupa Kubisme adalah tidak dipertahankan. Bahkan tidak dikenang sepanjang masa atau tidak dihargai kembali oleh semua orang.


3. Oppurtunity(Peluang)

- Apabila Kubisme masih berkembang saat ini akan tetap mendunia atau populer
- Peluang bagi masyarakat lain itu kita dapat mengetahui banyak mengenai seni rupa Kubisme yang begitu populer di zaman dahulu.
- Begitu banyak peluang lukisan yang mengandung Kubisme yang bernilai positif.

4. Threat(Ancaman)

Beberapa jenis ancaman jika Kubisme di abaikan terus menerus :
-         Dilupakan dan tidak dikenang oleh masyarakat lain
-         Akan menjadi sebuah seni buangan yang tidak terselamatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar